I. HUKUM MENYEMBELIH QURBAN
1- قال الله تعالى: فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
1. Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berqurbanlah” (Qs Al-Kautsar 2).
2- عَنْ
أَنَسٍ قَالَ: ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ فَرَأَيْتُهُ وَاضِعًا قَدَمَهُ عَلَى
صَفَاحِهِمَا يُسَمِّي وَيُكَبِّرُ فَذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ (رواه البخاري)
2.
Artinya: Diriwayatkan dari Anas RA: ”Nabi menyembelih qurban dua ekor
kambing kibasy yang warnanya putihnya lebih banyak dari hitamnya dan
saya melihat Rasulullah SAW meletakkan kakinya di atas leher keduanya
lalu membaca basmalah dan takbir lalu menyembelih keduanya dengan tangan
beliau” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
3- عَنِ
عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ
بِكَبْشٍ أَقْرَنٍ يَطَأُ فِيْ سَوَادٍ وَيَبْرُكُ فِيْ سَوَادٍ وَيَنْظُرُ
فِيْ سَوَادٍ فَأَتَيْ بِهِ لِيُضَحِّيَ بِهِ. فَقَالَ لَهَا: يَا
عَائِشَةَ هَلُمِّي الْمَدِّيَةَ ثُمَّ قَالَ: اشْخِذِيْهَا بِحَجَرٍ.
فَفَعَلَتْ ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ ثُمَّ
ذَبَحَهُ ثُمَّ قَالَ: بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ
وَآلِ مُحَمَّدٍ وَ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ. ثُمَّ ضَحَّى بِهِ (رواه مسلم)
3.
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Aisyah RA bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW
menyuruh membeli kambing kibasy yang bertanduk yang kaki-kakinya hitam
perutnya hitam dan sekitar matanya hitam lalu disampaikan kepada beliau
untuk qurban, maka beliau SAW bersabda kepada beliau (‘Aisyah): ”Wahai
‘Aisyah ambilkan pisau panjang”. Selanjutnya bersabda: ”Asahlah dia
dengan batu asah”. Maka beliau (‘Aisyah) mengerjakan apa yang
diperintahkan, kemudian Beliau SAW mengambil pisau itu dan mengambil
kibasy itu lalu dibaringkan kemudian menyembelihnya sambil bersabda:
”Dengan nama Allah Ya Allah terimalah ini dari Muhammad dan dari
keluarga Muhammad dan dari umat Muhammad. Kemudian berqurban dengannya”
(HR Muslim).
Keterangan:
Hadits-hadits ini menerangkan bahwa hukum menyembelih qurban adalah sunnah. Sebagian besar ulama berpendapat sunnah mu’akkadah.
4- عَنْ
جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ
تَذْبَحُوْا إِلاَّ مُسِنَّةً إِلاَّ أَنْ يَعْسِرَ عَلَيْكُمْ
فَتَذْبَحُوْا جُذْعَةً مِنَ الضَّعْنِ (رواه مسلم)
4.
Artinya: Diriwayatkan dari Jaabir beliau berkata: ”Telah bersabda
Rasulullah SAW: ”Janganlah kalian menyembelih qurban kecuali kambing
yang sudah berumur 1 tahun apabila sukar didapat sembelihlah yang
berumur 6 bulan dari jenis domba” (HR Muslim).
5- عن
عقبة بن عامر رضي الله عنه أن النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أعطاه
غنما يقسمها على صحابته فبقي عتود فذكره للنبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فقال: ضح به أنت (رواه البخاري)
5.
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir RA. bahwa sesungguhnya
Rasulullah SAW diberi kambing lalu beliau membagi-bagikan di antara
sahabat-sahabatnya dan masih sisa anak kambing kacang, lalu (di antara
sahabatnya) menyampaikan hal itu kepada beliau SAW lalu bersabda
kepadanya: ”Berqurbanlah kamu dengan anak kambing itu” (HR Bukhori).
6- عَنْ
عَلِيٍّ رضي الله عنه قَالَ: أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَسْتَشْرِفَ الْعَيْنَ وَ اْلأُذُنَ وَأَلاَّ
نُضَحِّيَ بِعَوْرَاءَ وَلاَ مُقَابَلَةٍ وَلاَ مُدَابَرَةٍ وَلاَ
شَرْقَاءَ وَلاَ خَرْقَاءَ. (رواه النسائي صححه الألباني بالشواهد في
إرواء)
6.
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Ali RA. beliau berkata: ”Rasulullah SAW
menyuruh kami agar benar-benar meneliti (binatang untuk qurban) mata dan
telinga dan kami dilarang menyembelih qurban binatang yang buta satu
matanya, yang terpotong bagian ujung telinganya, yang terpotong bagian
pangkal telinganya, yang pecah telinganya dan yang telinganya berlubang
bulat”. (HR An-Nasaai, dishahihkan oleh Syaikh Albani dengan banyak
syahid dalam kitab “Irwaak”).
7- عَنْ
عَلِيٍّ قَالَ: نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ
يُضَحِّيَ بِمُقَابَلَةٍ أَوْ مُدَابَرَةٍ أَوْ شَرْقَاءُ أَوْ خَرْقَاءُ
أَوْ جَدْعَاءُ (رواه ابن ماجه)
7.
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Ali RA. beliau berkata: ”Rasulullah SAW
melarang berqurban dengan menyembelih binatang yang terpotong bagian
ujung telinganya, atau yang terpotong bagian pangkal telinganya, atau
yang pecah telinganya atau yang di telinganya ada lubang bulat atau yang
terpotong hidung, telinga dan bagian anggota badan lainnya”. (HR Ibnu
Majah).
Keterangan:
Hadits-hadits
yang tersebut di atas menerangkan bahwa binatang yang disembelih untuk
ibadah qurban hendaklah domba yang berumur 1 tahun atau lebih bila sukar
didapat boleh yang berumur 6 bulan atau kurang sedikit dari itu atau
boleh juga anak kambing kacang yang sudah dapat mencari makan sendiri.
Di samping itu binatang qurban tersebut harus utuh tidak boleh ada
cacatnya baik di telinganya, hidungnya dan atau anggota badan lainnya.
III. WAKTU, CARA DAN TEMPAT MENYEMBELIH IBADAH QURBAN
8- عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَلْيُعِدْ (رواه البخاري)
8.
Artinya: Diriwayatkan dari Anas beliau berkata: ”Telah bersabda Nabi
SAW: ”Barangsiapa menyembelih (qurban) sebelum shalat (Idul Adha)
hendaklah diulangi” (HR Al-Bukhari).
9- عَنْ
جُنْدُبٍ قَالَ: صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ
النَّحْرِ ثُمَّ خَطَبَ ثُمَّ ذَبَحَ. فَقَالَ: مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ
يُصَلِّيَ فَلْيَذْبَحْ أُخْرَى مَكَانَهَا وَمَنْ لَمْ يَذْبَحْ
فَلْيَذْبَحْ بِسْمِ اللهِ (رواه البخاري ومسلم)
9.
Artinya: Diriwayatkan dari Jundub berkata: ”Nabi SAW shalat di Hari Raya
Idul Adha kemudian berkhutbah kemudian menyembelih qurban lalu
bersabda: ”Barangsiapa yang menyembelih (qurban) sebelum shalat (Idul
Adha) maka hendaklah ia menyembelih lainnya sebagai gantinya dan
barangsiapa yang belum menyembelih hendaklah ia menyembelih dengan nama
Allah” (HR Bukhori dan Muslim).
10- عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلاَةِ فَإِنَّمَا ذَبَحَ
لِنَفْسِهِ وَ مَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلاَةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ
وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِيْنَ (رواه البخاري)
10.
Artinya: Diriwayatkan dari Anas RA. beliau berkata: ”Telah bersabda
Nabi SAW: ”Barangsiapa yang menyembelih qurban sebelum sholat (Idul
Adha) maka sesungguhnya ia hanya menyembelih untuk makanan dirinya saja
dan barangsiapa menyembelih setelah shalat (Idul Adha) benar-benar telah
sempurna ibadah qurbannya dan telah menepati sunnah kaum muslimin” (HR
Bukhori).
11- عَنْ
جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: كُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيْقِ ذَبْحٌ (رواه أحمد)
11.
Artinya: Diriwayatkan dari Jubair bin Muth’im bahwa Nabi SAW bersabda:
”Tiap hari-hari Tasyrik adalah waktu menyembelih (qurban)” (HR Ahmad).
12- عَنْ
عَائِشَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ
بِكَبْشٍ أَقَرْنٍ يَطَأُ فِيْ سَوَادٍ وَ يَبْرُكُ فِيْ سَوَادٍ وَ
يَنْظُرُ فِيْ سَوَادٍ فَأَتَي بِه لِيُضَحِّيَ بِهِ فَقَالَ لَهَا: يَا
عَائِشَةَ هَلُمِّي الْمَدِيَةَ ثُمَّ قَالَ: اشْحِذِيْهَا بِحَجَرٍ.
فَفَعَلْتُ ثُمَّ أَخَذَهَا وَأَخَذَ الْكَبْشَ فَأَضْجَعَهُ ثُمَّ
ذَبَحَهُ ثُمَّ قَالَ: بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ
وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ. ثُمَّ ضَحَّى بِهِ (رواه مسلم)
12.
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW
menyuruh membeli kambing kibasy yang bertanduk yang kaki-kakinya hitam
perutnya hitam dan sekitar matanya hitam lalu disampaikan kepadanya
untuk qurban, maka beliau SAW bersabda kepada beliau (‘Aisyah): ”Wahai
‘Aisyah ambilkan pisau panjang” . Selanjutnya bersabda: ”Asahlah dia
dengan batu asah”. Maka beliau (‘Aisyah) mengerjakan apa yang
diperintahkan, kemudian beliau SAW mengambil pisau itu dan mengambil
kibasy itu lalu dibaringkan kemudian menyembelihnya sambil bersabda:
”Dengan Nama Allah, Ya Allah terimalah ini dari Muhammad dan dari
keluarga Muhammad dan dari Umat Muhammad. Kemudian berqurban dengannya”
(HR Muslim).
13- عَنْ
أَنَسٍ قَالَ: ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ فَرَأَيْتُهُ وَاضِعًا قَدَمَهُ عَلَى
صَفَاحِهِمَا يُسَمِّي وَيُكَبِّرْ فَذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ (رواه البخاري)
13.
Artinya: Diriwayatkan dari Anas RA. beliau berkata: ”Nabi menyembelih
qurban 2 kambing kibasy yang warna putihnya lebih banyak dari hitamnya
dan saya melihat beliau SAW meletakkan kakinya di atas leher keduanya
lalu membaca basmalah dan takbir lalu menyembelih keduanya dengan
tangannya” (HR Bukhori dan Muslim).
14- عَنْ
نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ رضي الله عنهما أَخْبَرَهُ قَالَ: كَانَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْبَحُ وَيَنْحَرُ
بِالْمُصَلَّى (رواه البخاري)
14.
Artinya: Diriwayatkan dari Naafi’ bahwa Ibnu Umar RA. memberitahu
kepadanya lalu beliau berkata: ”Rasulullah SAW menyembelih dan berqurban
di musholla” (HR Bukhari).
Keterangan:
Hadits-hadits yang tersebut di atas menerangkan tentang waktu, tempat dan cara menyembelih qurban sebagai berikut:
1. Waktu menyembelih qurban adalah setelah selesai shalat Idul Adha dan di hari-hari Tasyrik.
2. Cara
menyembelih qurban ialah dengan menelentangkan binatang qurban yang akan
disembelih lalu meletakkan telapak kaki di atas lehernya lalu
menyembelihnya sambil membaca basmalah dan takbir. Boleh pula dengan
mengucap yang artinya: ”Ya Allah terimalah ini dari … (nama yang
berqurban) dan dari keluarga …(nama yang berqurban).
3. Tempat menyembelih binatang qurban sebaiknya di musholla (lapangan tempat shalat Idul Adha).
15- عَنِ
ابْنِ جُرَيْجٍ حَدَّثَنَا عَطَاءٌ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللهِ رضي
الله عَنْهُمَا يَقُوْلُ: كُنَّا لاَ نَأْكُلُ مِنْ لُحُوْمِ بَدَنِنَا
فَوْقَ ثَلاَثِ مِنَى فَرَخَّصَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ: كُلُوْا وَتَزَوَّدُوْا. فَأَكَلْنَا وَتَزَوَّدْنَا
(رواه البخاري)
15.
Artinya: Diriwayatkan dari Juraid (beliau berkata): ”Telah mengabarkan
kepada kami Atok beliau mendengar Jaabir bin Abdullah RA. berkata:
”Kami dahulu tidak mau makan daging qurban kami lebih dari 3 hari Mina
(yakni hari-hari Tasyrik), lalu Nabi SAW memberi rukhshah/keringanan
kepada kami”. Beliau SAW bersabda: ”Makan dan ambillah untuk bekal”.
Maka sejak itu kami makan dan mengambilnya untuk bekal (menyimpannya
meskipun setelah 3 hari Tasyrik)” (HR Bukhari).
16- عَنْ
عَمْرَةٍ قَالَ: سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُوْلُ: دَفَّ أَهْلُ أَبْيَاتٍ مِنْ
أَهْلِ الْبَادِيَةِ حَضْرَةَ اْلأَضْحَى زَمَنَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: ادَّخِرُوْا ثَلاَثًا ثُمَّ تَصَدَّقُوْا بِمَا بَقِيَ.فَلَمَّا
كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللهِ إِنَّ النَّاسَ
يَتَّخِذُوْنَ اْلأَسْقِيَةَ مِنْ ضَحَايَاهُمْ وَيُجْمِلُوْنَ مِنْهَا
الْوَدْكَ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَمَا
ذَاكَ؟ قَالُوْا: نَهَيْتُ أَنْ نَأْكُلَ لُحُوْمَ ضَحَايَا بَعْدَ
ثَلاَثٍ. فَقَالَ: إِنَّمَا نَهَيْتُكُمْ مِنْ أَجْلِ دَافَّةٍ الَّتِي
دَفَّتْ فَكُلُوْا وَادَّخِرُوْا وَ تَصَدَّقُوْا (رواه مسلم)
16.
Artinya: Diriwayatkan dari Amroh RA. beliau berkata: ”Saya telah
mendengar ‘Aisyah RA. berkata: ”Pada zaman Rasulullah SAW datang
rombongan orang-orang Arab miskin dari pedalaman di tempat penyembelihan
qurban, maka ketika itu Rasulullah SAW bersabda: ”Simpanlah daging
qurbanmu 3 hari saja setelah itu sisanya sedekahkan (jangan ada yang
disimpan)”. Setelah itu mereka berkata: ”Wahai Rasulullah orang-orang
sama menggunakan kulit qurban mereka untuk menyimpan air minum dengan
mencairkan gajih-gajihnya”. Maka Rasulullah SAW pun bertanya: ”Mengapa
begitu?” Mereka menjawab: ”Sebab tuan telah melarang daging-daging
qurban mereka setelah 3 hari (yakni hari-hari Tasyrik)”. Maka beliau SAW
bersabda: ”Sebenarnya kami melarang kamu hal itu untuk orang-orang
miskin yang datang itu maka makanlah, simpanlah dan sedekahkanlah kapan
saja” (HR Muslim).
Keterangan:
Hadits-hadits
yang tersebut di atas menerangkan bahwa daging qurban boleh dimakan
oleh orang yang berqurban, boleh disimpan dan boleh disedekahkan kapan
saja meskipun setelah hari-hari Tasyrik habis.
17- عَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: نَحَرْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْحُدَيْبِيَّةَ الْبُدْنَةَ عَنْ
سَبْعَةٍ وَالْبَقَرَةَ عَنْ سَبْعَةٍ (رواه مسلم)
17.
Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah bin Zubair beliau berkata: ”Kami
bersama Rasulullah menyembelih unta besar dan gemuk berserikat 7 orang
dan menyembelih lembu berserikat 7 orang untuk qurban pada tahun
Hudaibiyah” (HR Muslim).
18- عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِيْ سَفَرٍ فَحَضَرَ اْلأَضْحَى فَاشْتَرَكْنَا فِي الْبَقَرَةِ
سَبْعَةٌ وَ فِي الْجُزُوْرِ عَشْرَةٌ (رواه النسائي)
18.
Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA. beliau berkata: ”Kami
bepergian bersama Nabi SAW ketika itu datanglah waktu Idul Adha, maka
kami berserikat 7 orang menyembelih qurban lembu dan berserikat 10 orang
menyembelih qurban unta” (HR An-Nasa’i).
Keterangan:
Hadits-hadits
yang tersebut di atas menerangkan bahwa kita boleh berqurban lembu
dengan berserikat 7 orang dan berqurban unta dengan berserikat 7 atau 10
orang.
VI. DAGING ATAU KULIT BINATANG QURBAN TIDAK BOLEH DIPAKAI UNTUK ONGKOS TUKANG SEMBELIHNYA.
19- عَنْ
عَلِيٍّ رضي الله عنه أَنَّ النَّبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَمَرَهُ أَنْ يَقُوْمَ عَلَى بَدَنِهِ وَأَنْ يُقَسِّمَ بَدَنَهُ كُلَّهَا
لُحُوْمَهَا وَجُلُوْدَهَا وَجَلاَلَهَا وَلاَ يُعْطِي فِيْ جَزَارَتِهَا
شَيْئًا (رواه البخاري)
19.
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Ali RA. bahwa Nabi SAW memerintahkan beliau
untuk menyembelih unta qurban dan membagi-bagikan semua dagingnya,
kulitnya dan kain penutupnya dan tidak memberi tukang sembelih
sesuatupun baik daging dan kulitnya sebagai upahnya” (HR Bukhari).
20- عَنْ
عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَمَرَهُ أَنْ يَقُوْمَ عَلَى بَدَنِهِ وَأَمَرَهُ أَنْ
يُقَسِّمَ بَدَنَهُ كُلَّهَا لُحُوْمَهَا وَ جُلُوْدَهَا وَجَلاَلَهَا فِي
الْمَسَاكِيْنِ وَلاَ يُعْطِي فِيْ جَزَارَتِهَا مِنْهَا شَيْئًا (رواه
مسلم)
20.
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib RA. bahwa Nabi SAW
memerintahkan beliau untuk mewakili beliau menyelenggarakan
penyembelihan qurban dan beliau SAW memerintahkan dia (‘Ali RA.) agar
membagi-bagi binatang qurban itu baik daging-dagingnya, kulit-kulitnya
dan pakaian-pakaian binatang itu kepada fakir miskin dan tukang
sembelihnya tidak diberi sesuatu pun dari binatang itu sebagai upahnya”
(HR Muslim).
21- عَنْ
أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُذْرِيِّ أَنَّ قَتَادَةَ بْنَ النُّعْمَانِ
أَخْبَرَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ
فَقَالَ: إِنِّي كُنْتُ أَمَرْتُكُمْ أَلاَّ تَأْكُلُوا اْلأَضَاحِى فَوْقَ
ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ لِتَسَعَكُمْ وَإِنِّي أُحِلُّهُ لَكُمْ فَكُلُوْا
مِنْهُ مَا شِئْتُمْ وَلاَ تَبِيْعُوْا لُحُوْمَ الْهَدْيِ وَاْلأَضَاحِي
فَكُلُوْا وَتَصَدَّقُوْا وَاسْتَمْتِعُوْا بِجُلُوْدِهَا وَلاَ
تَبِيْعُوْهَا وَإِنْ أَطْعَمْتُمْ مِنْ لَحْمِهَا فَكُلُوْا إِنْ شِئْتُمْ
(رواه أحمد)
21.
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudriy bahwa sesungguhnya
Qotadah bin Nu’man memberitahu kepadanya bahwa Nabi SAW berdiri lalu
bersabda: ”Sesungguhnya dahulu saya memerintahkan agar kamu jangan makan
daging qurban setelah 3 hari (yakni sehabis hari-hari Tasyrik) untuk
melapangkan kamu, dan sekarang saya halalkan bagimu maka makanlah
daripadanya semau kamu dan jangan kalian menjual daging Hadyu (qurbannya
orang haji) dan jangan pula daging qurban maka makanlah bersedekahlah
dan nikmatilah kulit-kulitnya dan janganlah kamu jual dia (kulit itu),
kalau kamu memberi makan dari sebagian daging-dagingnya maka makanlah
(sebagian lainnya) sesuka kamu” (HR Ahmad).
Keterangan:
Hadits-hadits
yang tersebut di atas menerangkan bahwa tukang sembelih binatang qurban
tidak boleh diberi dari bagian binatang qurban itu baik dagingnya,
kulitnya atau pakaian binatang itu sebagai upah menyembelihnya. Tapi
boleh diberi sebagai sedekah. Dan juga menerangkan bahwa daging dan
kulit binatang qurban tidak boleh dijual.
VII.
HAL-HAL YANG PERLU DIJAUHI OLEH ORANG YANG BERNIAT BERQURBAN SETELAH
MASUK PADA AWAL BULAN DZULHIJJAH SAMPAI PELAKSANAAN QURBAN.
22- عَنْ
أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِي الْجِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ
يُضَحِّيَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ (رواه مسلم)
22.
Artinya: Diriwayatkan dari Ummu Salamah RA. bahwa Nabi SAW telah
bersabda: ”Apabila kalian melihat hilal Dzulhijjah dan kalian berniat
untuk berqurban hendaknya ia menahan untuk tidak mencukur/memotong
rambut dan memotong kuku (sampai pelaksanaan qurban)” (HR Muslim).
23- عَنْ
أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ رَسولَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرَ فَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّي فَلاَ
يَمَسُّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ بَشَرِهِ شَيْئًا. (رواه النسائي)
23.
Artinya: Diriwayatkan dari Ummu Salamah RA. bahwa Rasulullah SAW telah
bersabda: ”Apabila kamu sudah memasuki 10 hari (yakni dari tarikh 1
sampai 10 Dzulhijjah) dan salah satu dari kamu berniat untuk berqurban
janganlah ia sekali-kali menyentuh rambutnya sedikitpun (yakni untuk
dicukur atau dipotong)” (HR An-Nasaai).
Keterangan:
Hadits-hadits
yang tersebut di atas menerangkan bahwa orang yang berniat menyembelih
qurban hendaklah menahan untuk tidak memotong/mencukur rambut di
badannya dan tidak memotong kukunya sejak awal bulan Dzulhijjah sampai
pelaksanaan qurban.
KESIMPULAN
Ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang tersebut di atas memberi pelajaran kepada kita tentang syariat qurban sebagai berikut:
1. Hukum menyembelih qurban adalah sunnah. Sebagian ulama berpendapat sunnah mu’akkadah. (Dalil 1,2 dan 3).
2.
Binatang yang diqurbankan hendaklah yang berumur 1 tahun atau lebih,
bila sulit didapat boleh domba yang berumur 6 bulan atau kurang sedikit
dan boleh pula anak kambing kacang yang sudah dapat mencari makanan
sendiri dan tidak boleh ada yang cacat baik telinga, hidung dan anggota
badan lainnya. (Dalil 4,5,6 dan 7).
3. Waktu
menyembelih binatang qurban ialah setelah sholat Idul Adha dan boleh
dilanjutkan pada hari-hari Tasyrik. (Dalil 8,9,10 dan 11).
4. Cara
menyembelih qurban ialah dengan menelentangkan binatang qurban yang akan
disembelih itu lalu meletakkan telapak kaki di atas lehernya lalu
menyembelihnya sambil membaca basmalah dan takbir. Boleh pula dengan
mengucap (yang artinya): ”Ya Allah terimalah ini dari …(nama yang
berqurban) dan dari keluarga …(nama yang berqurban). (Dalil 12 dan 13).
5.
Tempat menyembelih binatang qurban boleh dimana saja tapi sebaiknya di
Musholla (lapangan tempat sholat Idul Adha). (Dalil 14).
6.
Daging binatang qurban sebaiknya sebagian dimakan sendiri dan lainnya
dishodaqohkan kepada fakir miskin meskipun pelaksanaannya setelah
hari-hari Tasyrik. (Dalil 14,15 dan 16).
7. Berqurban lembu boleh berserikat 7 orang dan berqurban unta boleh berserikat 7 atau 10 orang. (Dalil 17 dan 18).
8.
Daging binatang qurban, kulitnya dan pakaiannya tidak boleh untuk upah
yang menyembelih dan tidak boleh dijual. (Dalil 19,20 dan 21).
9. Orang
yang berniat menyembelih qurban hendaklah menahan untuk tidak
memotong/mencukur rambut di badannya dan memotong kukunya sejak awal
bulan Dzulhijjah sampai pelaksanaan qurban. (Dalil 22 dan 23). Wallahu a'lamu bis-shawaab.